Kekokohan Aqidah Sebagai Modal Dasar Perjuangan Gerakan Ekonomi Islam

Diposting oleh Unknown on Senin, 17 Desember 2012


Tidak ada perjuangan dalam kehidupan manusia yang tidak dilandasi dengan sebuah ideologi. Manusia memahami arti perjuangan itu sendiri adalah usaha keras dalam mewujudkan sebuah ideologi. Sedangkan ideologi dalam terminologi Islam disebut dengan aqidah, lengkapnya aqidah islamiyah.
Muhammad saw yang telah diutus oleh allah swt telah mengemban tugas para nabi sebelumnya, yaitu menanam aqidah akan keesaan dan kebesaran Allah swt sebagai penguasa alam semesta. Muhammad saw telah menjelaskan tentang hakikat kehidupan dunia, hakikat kehidupan akhirat, hakikat manusia itu sendiri dan berbagai hal yang menguntungkan dan merugikan manusia.

Muhammad saw telah menjelaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah ladang untuk mencari bekal demi kebahagiaan akhirat. Dengan menjalankan perintah Allah swt untuk memakmurkan permukaan bumi ini maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat.

Kalimat memakmurkan terlihat sangat umum dan seakan akan tidak memiliki standar. Kebanyakan menyangka bahwa memakmurkan muka bumi adalah membangun berbagai gedung dan fasilitas kehidupan manusia. Sesungguhnya persangkaan itu adalah salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada.
Realita menunjukkan bahwa dengan pembangunan fisik dan fasilitas di berbagai kota besar hanya menimbulkan problem dan permasalahan baru, yakni tidak nyaman, tidak aman, gersang, sumber air berubah dan menimbulkan penyakit, pembunuhan dengan cara melempar diri dari puncak sebuah gedung tinggi, menjadikan hotel berbintang sebagai tempat perzinahan, bersarangnya para mafia-mafia kelas internasional dan lain sebagainya.

Memakmurkan bumi yang sesungguhnya adalah menjadikan permukaan bumi sebagai tempat kehidupan yang aman dan nyaman. Aman berarti tidak terjadi pelanggaran kriminalitas dan asusila. Nyaman berarti memiliki sumber materil kehidupan yang melipah dan merata seperti air bersih, sumber energi, dan bahan pangan.
Ketika kita merasa terancam secara kriminalitas atau asusila maka kita belum merasakan kemakmuran, begitu juga ketika kekayaan alam yang berlimpah itu hanya dikuasai dan dinikmati oleh sebagian rakyat kelas atas saja maka kemakmuran masih menjadi sebuah mimpi. Aqidah islamiyah yang telah ditanamkan oleh rasulullah saw kepada masyarakat/sahabat pada masanya telah memberikan gambaran sebuah kemakmuran yang sesungguhnya.

Aqidah sebagai pondasi dasar seorang muslim

Aqidah yang wajib dimiliki oleh seseorang yang memeluk Islam dan mengaku beriman adalah mempercayai tentang Allah swt dengan benar, meyakini tentang malaikat Allah dengan benar, meyakini adanya kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para nabiNya, meyakini adanya manusia pilihan yang diutus menjadi nabi dan rasul secara benar, meyakini adanya hari akhirat setelah kehidupan duniawi serta meyakini adanya ketentuan baik dan buruk dari Allah swt terhadap manusia.
Manusia yang mempercayai keberadaan Allah sebagai tuhan dalam kehidupannya akan berbeda dengan manusia yang meyakini jesus kristus sebagai tuhan, akan berbeda dengan manusia yang meyakini sapi sebagai tuhan, akan berbeda dengan manusia yang tidak meyakini keberadaan tuhan dalam kehidupan ini sama sekali.

Allah swt diyakini telah menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada diantara langit dan bumi itu, sementara jesus kristus tidak pernah mengaku menciptakan langit, tidak juga mengaku menciptakan bumi apalagi menciptakan keduanya. Lebih dari itu seekor sapi tidak pernah tahu apa-apa dan sapi dikenal oleh manusia sebagai hewan yang dungu, seperti apakah kira-kira pola fikir yang meyakini sapi sebagai tuhan?
Seorang muslim yang menjiwai rukun iman secara benar akan menjadi manusia-manusia yang menakjubkan bagi siapa pun yang berinteraksi dengan mereka. Bangunan rukun iman yang benar dalam diri dan hati seorang muslim akan membuat mereka kuat/mampu dalam mencari solusi untuk menjawab berbagai permasalahan kehidupan.

Contoh kasus: masalah kemiskinan, apa sebab seseorang menjadi miskin?
Kemiskinan selalu disebabkan oleh beberapa sebab berikut ini: kebodohan, kemalasan dan hawa nafsu/tidak punya kontrol diri.

Rukun iman yang ketiga adalah mempercayai kitabullah yang diturunkan kepada nabiNya terutama Al-Qur’an.
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَى عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: dan kami telah datangkan kepada para nabi itu sebuah kitab yang kami rincikan di dalamnya berbagai ilmu, petunjuk dan rahmat bagi mereka yang beriman (Al-a’raf: 52).

Al-Qur’an mengajarkan agar seseorang untuk membaca, memperhatikan, mengamati dan meneliti. Jika seorang muslim menjalani ajar al-Qur’an itu maka ia bebas dari kebodohan maka ia tidak terkena kemiskinan. Al-Qur’an juga sudah menjelaskan agar seseorang  tidak mengikuti langkah-langkah dan pola fikir setan karena setan dapat menjerumuskan manusia dalam kemiskinan.

Lain lagi dengan iman kepada para nabi dan rasul, terutama Muhammad saw. Seseorang yang mempercayai Muhammad sebagai nabi dan rasul akan menjadi orang yang rajin berbuat dan berkarya, ia tidak akan menjadi seorang pemalas maka ia akan bebas dari kemiskinan.

Pengentasan kemiskinan harus di mulai dengan mengentasikan kebodohan, kemalasan dan mengikuti hawa nafsu/setan pada diri setiap individu dari anggota masyarakat itu sendiri.
Seorang muslim tanpa aqidah yang benar sering menjdi trouble maker, biang kerok keresahan masyarakat.
Aqidah menjadi Pondasi dasar dalam rancang bangun ekonomi islam

Ekonomi Islam adalah aturan perekonomian yang berdasarkan islam. Bangunan sebuah sistem ekonomi tidak akan “menjadi Islam” jika pondasinya bukan ajaran Islam. Oleh karenanya rancang bangun ekonomi Islam haruslah berpondasikan ajaran Islam dan pondasi itu adalah aqidah islamiyah.

Kegiatan perekonomian manusia tidak akan terlepas dari jual beli dan  tukar menukar barang. Sebesar apa pun skala kegiatan perekonomian sebuah bangsa tidak akan terlepas dari jual beli dan tukar menukar.
Selanjutnya, yang sering menjadi penyakit dalam kegiatan perekonomian manusia adalah penipuan dan kecurangan bukan lainnya. Kekurangan  suplai hanya terjadi sewaktu-waktu saja, paceklik tidak terjadi setiap tahun, banjir dan berbagai musibah yang meruntuhkan kegiatan ekonomi tidak setiap saat terjadi,sedangkan penipuan dapat terjadi setiap detik dalam sehari. Maka jelas bahwa itu (bencana) bukan penyakit utama dalam kegiatan ekonomi. Kecurangan dan penipuan itulah yang menjadi penyakit utama dunia perekonomian.

Begitu juga, Sistem akuntansi dan pembukuan yang telah dirancang oleh pakar-pakar ekonomi bukanlah solusi utama dari penyakit ekonomi di atas, karena bagaimanapun juga yang menjalankan sistem akuntansi itu adalah manusia. Kasus gayus tambunan adalah buktinya, kasus melinda dee juga bukti kuat tak terbantahkan. Lalu apa yang dapat menjadi solusi jitu untuk kegiatan perekonomian?

Ekonomi islam telah memahami hal itu sejak lama, nabi saw telah membangun kegiatan ekonomi islam di tengah-tengah masyarakat madinah dengan membangun aqidah mereka terlebih dahulu. Dengan aqidah yang benar mereka menjadi manusia yang tidak suka menipu, membenci kecurangan dan senang berlaku jujur selama-lamanya.

Kegiatan transaksi pasca pendirian pasar muslim di masa nabi saw mengalami peningkatan yang sangat menakjubkan yang digambarkan dalam berbagai riwayat dengan perubahan kondisi ekonomi para muhajirin yang semula menjadi beban kaum ansor. Kaum muhajirin dengan cepat dapat hidup mandiri dan tidak lagi membebani saudara seiman mereka dari kaum ansor, seperti Abdurrahman bin Auf yang semula miskin lalu berubah cepat menjadi saudagar kaya.

Kondisi itu adalah hal yang logis dan bisa kita fahami, bukan factor magic dari seorang nabi. Jika anda adalah seorang konsumen yang sedang membutuhkan suatu barang, apakah anda akan mencarinya di pasar yang kerap terjadi penipuan dan kecurangan di situ? Jawaban anda tentu “tidak”.  Saya bisa pastikan anda hanya akan mencari barang yang anda butuhkan di pasar yang bersir dari praktek kecurangan dan penipuan transaksaksi.

Sinergi antara aqidah yang kokoh dalam diri seorang muslim dengan pergerakan ekonomi Islam

Dalam sejarah dunia modern tercatat bahwa berdirinya bank-bank islam dan berbagai perusahaan asuransi syariah dipelopori oleh para aktivis gerakan Islam. Para aktivis gerakan islam modern itu adalah mereka yang memahami Islam secara universal, mereka belajar dari sejarah bahwa ummat Islam terdahulu menjalani kehidupan ini dengan ajaran islamnya dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang politik, bidang sains, bidang ekonomi, bidang social kemasyarakatan, bidang lingkungan hidup dan bidang-bidang lainnya.

Aqidah yang kokoh sangat dibutuhkan untuk membaca dan memahami serta mencari solusi dari berbagai aspek kehidupan. Dengan aqidah islamiyah yang kokoh seseorang akan memiliki semangat perjuangan menegakkan keadilan.

Oleh karena itu pada saat dunia ekonom/perbankani dililit dengan riba dan berbagai kezolimannya maka sosok yang memiliki aqidah kuat akan mencari alternatif yang akan menggantikan riba dalam dunia perbankan. Tanpa aqidah yang kokoh tidak akan ada kepedulian dan tidak akan ada perjuangan.
Aqidah yang kokoh menuntut seseorang untuk bersih dari riba dalam transaksinya, aqidah yang kokoh mengajarkan seseorang untuk menjadi kaya dan menggunakan kekayaan di jalan allah swt, aqidah yang kokoh akan menjadikan seseorang semangat dalam berkarya dan pantang menjadi pengemis, dan aqidah yang kokoh akan menuntut seseorang untuk memperjuangan keterpurukan ummat dalam bidang ekonomi.

Dengan demikian, terlihat sangat kuat sinergi dan korelasi antara aqidah islamiyah yang kokoh dengan gerakan ekonomi Islam. Pada saat masyarakat muslim ini melemah akan aqidah islamiyah mereka maka perbankan syariah dan bisnis keuangan syariah juga akan merasakan dampaknya, dan sebaliknya pada saat terjadi penurunan angka nasabah perbankan syariah dari tahun ke tahun dapat dijadikan indikasi kelemahan aqidah telah menyerang tubuh ummat ini. Wallahu’alam.


Ahmad Bisyri Syakur Lc, MA


Ahsanu Aqiqah Menerima Pesanan Kambing Untuk Aqiqah Dan Syukuran. Untuk Pemesanan Silahkan Hubungi 0853 1171 2665 SMS 0857 7931 1366. Informasi Lengkap Silahkan Klik Ahsanu Amala

 
Kami akan sangat berterima kasih apabila anda menyebar luaskan artikel Kekokohan Aqidah Sebagai Modal Dasar Perjuangan Gerakan Ekonomi Islam ini pada akun jejaring sosial anda, dengan URL : http://ahsanuaqiqah.blogspot.com/2012/12/kekokohan-aqidah-sebagai-modal-dasar.html

Bookmark and Share

0 komentar... Baca dulu, baru komentar

Posting Komentar